Jalan KH Ahmad Dahlan No. 9 Sibolga 22536 E-mail : ski_cakra@yahoo.co.

Sabtu, 13 Agustus 2011

EDISI II AGUSTUS 2011 HALAMAN NIAS

Nias Selatan Benahi Jalan Utama Teluk Dalam

Teluk Dalam, Cakra
Teluk Dalam yang merupakan Ibukota Kabupaten Nias Selatan terus mengalami pembenahan disegala bidang. Pembenahan dilakukan sebagai upaya untuk menjadikan Kota Teluk Dalam menjadi kota yang asri dan bersih.

Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi kepada wartawan mengatakan bahwa Kota Teluk Dalam akan terus ditata sehingga layak sebagai sebuah Ibukota. “Selama ini. Bertahun tahun sebelumnya Kota ini seolah tak sanggup ditata pemerintah, kota terlihat kotor, semrawut, dan bau. Tapi lihat kini, bersih dan tertata”. Kata Bupati Nias Selatan Idealisman Dachi.

Penataan yang dilakukan Pemkab Nias Selatan memang tidak tanggung tanggung. Segala sisi dan lini yang dapat ditata terus mendapat perhatian Pemerintah. Seperti penataan dan relokasi pedagang yang selama ini memenuhi sisi jalan dari sudut hingga ke tengah kota kini tidak begitu tampak lagi, jalan raya utama dari dan menuju Kota Teluk Dalam juga mulai dibenahi, jalan yang merupakan akses utama dari dan ke arah barat Kota Teluk Dalam tersebut mulai dikerjakan. Pembenahan terlihat dilakukan pada dua bagian jalan yang memang dalam kondisi rusak parah.

Ruas jalan yang berada tepat di depan perguruan SMP BNKP tampak telah dipenuhi berbagai material untuk membenahi jalan yang sudah rusak parah selama bertahun-tahun tersebut. Begitu juga ruas jalan setelah Kantor Bank BRI atau dekat dengan Jalan ke Desa Bawölowalangi menuju ke Km 1. (red)


Polres Nias Selatan Lakukan Razia Rutin

Teluk Dalam, Cakra
Polres Nias Selatan melakukan penertiban pengguna kendaraan di jajaran Polres Nias Selatan. Hampir setiap hari anggota kepolisian dari Sektor Teluk Dalam melakukan razia untuk menertibkan pengguna kendaraan bermotor.

Selain menyasar para pengguna kendaraan bermotor yang tidak dilengkapi surat-surat kendaraan dan izin mengemudi, petugas kepolisian juga menyasar para pengguna kendaraan yang tidak menggunakan helm.

Di kota Teluk Dalam dan sekitarnya, menjadi pemandangan biasa bila para pengendara sepeda motor tidak menggunakan helm. Akhir-akhir ini, setelah Polres Nias Selatan menerapkan regulasi terkait penggunaan helm secara ketat, warga terlihat aktif menggunakannya. Meski begitu, umumnya hanya pengemudi kendaraan bermotor yang menggunakan helm. Sedangkan penumpangnya, dianggap ‘tidak perlu’ dan ‘aman’ bila tidak menggunakan helm. (red)


PC NU se-Kepulauan Nias : Wujudkan Provinsi Nias segera

Gunung Sitoli, Cakra
Aliran dukungan perwujudan Provinsi Nias terus berhembus kencang. Berbagai elemen masyarakat secara sepakat dan bersama sama memberikan harapan besar untuk terwujudnya Provinsi Nias dapat dilakukan dalam waktu yang sesegera mungkin, tentu saja dengan tujuan utama, untuk percepatan pembangunan di Kepulauan Nias secara menyeluruh.

Dukungan kali ini datangnya dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) se Kepulauan Nias yang mengharapkan pembentukan Provinsi Nias segera terwujud. Harapan itu muncul Karena hal tersebut merupakan keinginan seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kepulaun Nias. Terkait dengan wacana ibukota Provinsi Nias, PC NU tidak menginginkan timbulnya polemik, artinya, PC NU se Kepulauan Nias tidak terlalu mempermasalahkannya, karena menganggap Ibukota dimanapun letaknya tidak akan menjadi masalah utama.

Hanya saja, para pengurus NU Kepulauan Nias mengatakan, jika mengambil dasar pikiran sejarah pemerintahan di Pulau Nias, dimana sebelum terjadinya pemekaran, pulau Nias hanya satu kabupaten saja, yakni Kabupaten Nias dan ibu kotanya adalah Gunungsitoli. Artinya apabila perwujudan Provinsi Nias terlaksana dengan baik, tinggal hanya mengganti nama saja dari Kabupaten Nias menjadi Provinsi Nias, dan idealnya Ibu Kota yang paling rasional adalah Gunungsitoli.

Ketua PC NU Kota Gunungsitoli, Abdul Majid C, SE di hadapan Ketua PB NU Prof DR. Said Aqil Siradj MA dan empat Bupati/Walikota se Kepulaun Nias pada acara pelantikan PC NU sekepulaun Nias dilapangan merdeka Gunungsitoli. Jum’at (29/7) mengatakan hal itu dalam penyampaian pidatonya. Abdul Majid Juga mengatakan ormas NU sejak terbentuk di Pulau Nias terus ikut dan ambil andil, berperan aktif, bahu mambahu dengan semua elemen masyarakat hingga Kepulauan Nias seperti saat ini.

“Keunggulan Pulau Nias yang menjadikannya layak sebagai satu provinsi adalah kerukunan umat beragama yang harmonis dan terjaga dengan baik”. Kata Abdul Majid seraya mengatakan bahwa hingga saat ini bisa dikatakan nyaris tidak ditemukan adanya masalah yang berhubungan dengan nilai nilai agama di seluruh Kepulauan Nias.

Bupati Nias Drs. Sokhiatulo Laoli, MM pada sambutanya pada acara dimaksud mengungkapkan rasa terima kasih yang tinggi atas kehadiran Ketua PB NU di Kepulaun Nias. “Saya sangat berharap NU dapat menjadi salah satu unsur yang bisa melakukan hal-hal yang baik di tengah masyarakat, terutama dalam pembinaan moral dan iman kepada para warga muslim yang ada”. Demikian Bupati menyampaikan.

Di kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Gereja-gereja Indonesia Daerah Nias, Pdt Ar Gea STh mengatakan NU di Pulau Nias telah banyak berbuat dan tetap eksis, Pdt Ar Gea STh mengatakan kalau pihaknya juga telah banyak melakukan kerjasama dengan NU dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama di pulau Nias.

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA dalam tausiyahnya meminta Warga NU dan umat beragama lainya untuk bisa bersama berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan di tengah masyarakat umumnya, dan di Pulau Nias pada khususnya, apalagi saat ini dengan krisis moral masyarakat yang cukup tinggi.

Turut hadir pada acara itu, Bupati Nais Barat AA Gulo SH, MH Sekda Kota Gunungsitoli, Firman Harefa, S.Pd M.Si, Wakil Buopati Nias Utara Fangato Lase SH. MH serta ratusan warga muslim yang ada di Kepulauan Nias. (red)


Memaknai HUT RI ke-66
Pemkab Nias Gotongroyong di Tiga Kecamatan

Nias, CAKRA
Sebagai upaya pemaknaan terhadap nilai nilai luhur perjuangan bangsa. Pemkab Nias, Panitia HUT RI ke-66 bersama sama melakukan gotong-royong di tiga kecamatan di Kabupaten Nias. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap lingkungan. Dan juga dapat dijadikan sebagai landasan awal untuk terus meningkatkan rasa sadar akan perjuangan para pendahulu dalam upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Disamping itu, upaya ini juga dapat mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan rasa cinta tanah air, rasa cinta lingkungan, sembari meningkatkan kepedulian terhadap sejarah bangsa.

Wakil Bupati Nias Arosokhi Waruwu usai gotong-royong di Desa Hilimbowo, Kecamatan Botomuzoi, Kabupaten Nias, Jumat (22/7) mengatakan pihaknya sungguh sangat ingin dapat bersama sama dengan warga untuk bergotong royong membersihkan ruas jalan maupun parit yang ada. "Kami sangat mendukung Tim Penggerak PKK Nias dalam mempersiapkan 10 desa percontohan, kita tahu kalau dalam waktu dekat ini tim dari Provinsi Sumatera Utara segera turun untuk melakukan penilaian," kata Wakil Bupati Nias Arosokhi Waruwu.


Dikatakan Wakil Bupati Nias Arosokhi Waruwu, Program yang dijalankan Panitia HUT ke-66 RI di Nias patut diacungi jempol, karena dalam rangkaian peringatan HUT ke-66 RI lebih mengutamakan konsep kebersamaan dengan mengajak masyarakat desa mencintai pimpinan daerahnya. Sebaliknya, dengan gaya semacam ini pimpinan daerah juga akan lebih mencintai rakyat dalam menjalankan roda pemerintahan. “Pemimpin memang harusnya begini, ikut bersama sama warga, tidak Cuma duduk enak enakan di bangku empuk miliknya yang ada di kantor”. Ujar Waruwu yang saat itu didampingi Kepala PU Nias Bazatulo Zebua, BA.

Wakil Bupati Nias Arosokhi Waruwu juga menyatakan akan membawa PR tentang beberapa ruas jalan dan jembatan yang merupakan jalur darat yang menghubungkan beberapa kecamatan dan puluhan desa sebagai urat nadi perekonomian masyarakat yang 60 persen hidup dari bercocok tanam, berkebun karet, coklat dan beberapa tanaman keras lainnya sebagai sumber utama mata pencaharian masyarakat.

Ketua Seksi Publikasi dan Dokumentasi Panitia HUT ke-66 RI di nias, Maato Zendrato, S PAK, MPd menyatakan, untuk tahun ini yang menjadi fokus dan sebagai kecamatan sasaran dalam melakukan gotong royong ada 3, Desa Hili Warokha Kecamatan Bawolato, Desa Mondali Kecamatan Idano Gawo, dan Desa Hilimbowo di Kecamatan Botomuzoi.

“Panitia juga sudah menyusun program seremoni, juga kegiatan sosial, dalam hal ini mengunjungi Panti Asuhan sekaligus pemberian santunan kepada anak yatim piatu korban gempa bumi 2005 lalu”. Tutup Ketua Seksi Publikasi dan Dokumentasi Panitia HUT ke-66 RI di nias, Maato Zendrato, S PAK, MPd. (red)


DPRD Dukung Diberlakukannya Perda Tentang Sampah

GUNUNGSITOLI, CAKRA
DPRD Kota Gunungsitoli, melalui Ketua DPRD Sowa’a Laoli, sangat mendukung tentang pengusulan diberlakukannya Peraturan Daerah tentang penanganan sampah di Kota Gunungsitoli. Dengan memberikan sanksi dan hukuman yang membuang sampah tidak pada tempatnya

Menurut Sowa’a, pemberlakuan Perda tersebut adalah hal yang sah-sah saja demi mewujudkan Kota Gunungsitoli yang bersih dan indah, saat dijumpai Wartawan di Kantor DPRD Kota Gunungsitoli, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Pasar, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Rabu (3/8/2011).

Sowa’a juga menambahkan, bahwa hal tersebut sangat baik untuk Kota Gunungsitoli, dan akan memasukkan rencana pembentukan peraturan daerah tentang sampah kedalam programnya. Mengenai pembentukan Peraturan Daerah tentang Rabies beberapa waktu yang lalu, dia juga memberitahu bahwa hal tersebut telah masuk ke dalam programnya dan akan dibahas kedepan.

Tapi kita utamakan dulu Perda yang lebih penting, dan Perda tersebut harus dibahas satu persatu, sebab jika dilakukan secara tergesa-gesa, nanti hasilnya tidak akan baik, jelasnya. Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Gunungsitoli, Gatot Laoli ditempat yang berbeda, juga mengatakan sangat mendukung usul pembentukan Perda tentang sampah, Menurut Laoli, usul tersebut sangat bagus dan nantinya akan terus ditindak lanjuti.

Namun dia juga mengharapkan, sebaiknya pemerintah Kota Gunungsitoli lebih dahulu membuat dan membenahi tempat pembuangan akhir sampah dan pengolahan sampah Kota Gunungsitoli, kalau perlu, pemerintah dapat membuat tempat sampah yang memisahkan sampah basah dan sampah kering, sehingga dapat diolah dengan mudah.

Jika hal tersebut dapat terealisasi, maka Peraturan Daerah tentang sampah dapat segera kita berlakukan terhadap masyarakat, himbaunya. (LBS)


Kegiatan PT Gruti Dan Teluk Nauli Terkait Perambahan Hutan Terus di Soal
• Anggota DPRD, Dani Garamba Minta Satukan Gerakan Kepulauan Dan kobarkan Semangat Hati Nurani

Nias Selatan, Cakra
Kegiatan PT GRUTI dan PT TELUK NAULI tentang perambahan Hutan Di Hibala sebagai pemegang IUPHHK, terus di soal berbagai kalangan Masyarakat Hibala. Pasalnya, kegiatan Ke dua perusahaan tersebut di sana di duga telah melanggar SK Menhut-RI dan UU Nomor 49 Tahun 1999 Tentang Hutan dan di perkuat lagi Temuan dari Petugas Penyuluhan Lapangan Dinas Pertanian dan Kehutanan Nisel menyebutkan bahwa, salah satu Perusahaan pemegang IUPHHK itu yakni PT. GRUTI di duga melanggar PP 55 Jo.8 Pasal 10 Ayat 4 tentang penatausahaan hasil hutan.

Seperti halnya di kemukakan Anggota DPRD Nisel dari Daerah Pemilihan IV Pulau Tello-Hibala Dani Garamba kepada Wartawan di Gedung Dewan Jln. Saonigeho Telukdalam, Selasa, (09/08) meminta Warga PP. Batu, Hibala dan PP. Batu Timur supaya menyatukan gerakan Kepulauan sekaligus mengobarkan semangat hati nurani untuk menutup kegiatan PT. GRUTI Dan PT. TELUK NAULI dalam menebang Kayu di Daerah itu. “ detik-detik menjelang peringatan HUT kemerdekaan Republik Indonesia, Saya mengajak Masyarakat Kepulauan Batu untuk mengobarkan semangat hati nurani dalam mengisi kemerdekaan terutama dalam menumpas berbagai kejahatan yang muncul dari dalam maupun dari luar Daerah. Teristimewa dalam menyingkapi berbagai persoalan seperti kehadiran PT. GRUTI Dan PT. TELUK NAULI yang mengelola hutan di Daerah Hibala di mana kehadiran Mereka di sana berakibat fatal pada kelangsungan hidup Masyarakat Kepulauan Batu,” Tegasnya.

Politisi dari Partai Hanura itu juga meminta ke Dua perusahaan itu supaya kembali ke jalan yang benar dalam mengelola Hutan di Hibala. “ ingatlah Tuhan dan jangan korbankan Rakyat Kepulauan Batu. Karena Kepulauan Batu adalah masa depan Masyarakat di sana. Maka, kepada ke Dua perusahaan itu di minta supaya menggunakan hati nurani dalam mengelola hutan sesuai aturan main sehingga tidak memicu polemic baru mengingat Daerah Kepulauan Batu selama ini di kenal aman dan ramah,” Tandasnya. Secara berapi-api , Dia juga mengingatkan agar Masyarakat di sana menghindari diri dari Politik Devide ET Impera (Pecah belah dan kuasailah-Red). Selain itu, Ia juga mengajak Warga Kepulauan Batu untuk tetap menanamkan jiwa kekeluaragan dan kegotoroyongan demi menghindari gontok-gontakan antara sesama. “ Kami tidak menghendaki orang-orang luar yang hadir di Daerah Pulau Batu merusak keakraban yang selama ini terjalin di tengah-tengah Masyarakat,” pungkasnya.

Alasan Wakil Rayat yang sudah dua kali duduk menjadi Wakil Masyarakat Kepulauan Batu itu juga karena dalam beberapa bulan ini di nilai terkesan ada pengelompokkan Masyarakat di sana akibat ulah ke Dua perusahaan itu. “ jadi sepertinya, kelompok masyarakat yang pro dengan Pihak perusahaan, ikut bekerjasama untuk menjajah Kepulauan Batu,” Tukasnya. Untuk itu, Dia meminta Warga Kepulauan Batu supaya tidak terprovokasi dalam hal pelanggaran hukum yang berlaku di NKRI sekaligus mengharapkan juga agar Masyarakat bersabar menunggu tindaklanjut dari Pihak Pemerintah. . “ biarlah Pemerintah bekerja menelusuri pelanggaran yang di lakukan ke Dua perusahaan itu yang muaranya adalah agar ke Dua perusahaan itu di tutup. Dan kepada Pimpinan DPRD serta Bupati Nisel di minta segera menyurati Menhut-RI untuk mencabut IUPHHK ke dua perusahaan itu,” ketusnya. (NS-01)


Mantan Bupati Nias Selatan Pemakai Pengganti Ijazah Palsu
Akhirnya Di Gelar

Nias Selatan, Cakra
Perkara Pemakaian Surat keterangan pengganti Ijazah SMA yang di gunakan Mantan Bupati Nias Selatan berinisial FL, SH, MH saat mendaftar sebagai Peserta Pemilukada Pada Tahun 2010 lalu, di Gelar oleh Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) Minggu Kemarin.

Itu di ketahui, melalui Kabid Humas Poldasu AKBP Raden Heru Prakoso saat di Hubungi Wartawan Via SMS, Rabu, (03/08) terkait perkembangan Penanganan kasus tersebut. AKBP Raden Heru Prakoso menyebutkan, gelar perkara terkait kasus itu sudah di lakukan. Namun, hasilnya masih belum di tembuskan ke Dia. “Sudah di lakukan gelar perkara Minggu kemarin. namun, hasilnya belum di tembuskan ke Saya,” Jawabnya singkat melalui SMS.

Menyikapi itu, Mantan Ketua Panwaslukada Nisel Ismael Dachi, SE kepada Wartawan, Rabu, (03/08) melalui Phone Seluler menyatakan, harusnya kasus pemakaian surat keterangan pengganti Ijazah yang di gunakan oleh FL Itu secepatnya di tuntaskan. Pasalnya, kasus tersebut sudah terlalu lama penanganannya. “Jika tidak di ambil alih oleh Poldasu, mungkin kasus itu sudah tuntas di lakukan oleh Polres Nisel. Karena, perkembangan kasus tersebut saat masih di tangani Polres Nisel, sudah pada tahap penyidikan. Namun, tiba-tiba di ambil alih oleh Poldasu. Makanya, hingga kini kasus tersebut masih sebatas gelar perkara di Poldasu,” Tegasnya.

Ismael Dachi, SE juga mengakui, Bahwa saat digelar perkara itu, beliau juga di panggil oleh Poldasu sebagai Saksi. Namun, Dia tidak bisa menghadiri sebab, terkendala dengan biaya atau perongkosan. Sementara ungkapnya, tugas Panwaslukada telah usai. “Memang Saya di panggil oleh Poldasu untuk menghadiri Gelar perkara itu sebagai Saksi. Tapi, Saya tidak bisa menghadiri karena Biaya perongkosan ke Medan ngak ada. Lagian masa tugas Panwaslukada kan sudah selesai. Jadi siapa yang nanggung Biaya Saya ke Poldasu,” Ujarnya dengan nada bertanya.

Ketua DPD KNPI Kab. Nisel yang baru di lantik baru-baru ini juga meminta, agar penanganan kasus tersebut di limpahkan kembali ke Polres Nisel guna memudahkan penyidikan. “Dan lagi pula, TKP-nya kan di Nias Selatan bukan di Medan. Untuk itu, jika tidak ada kepentingan Pihak Poldasu dalam kasus itu di minta supaya penanganan kasus tersebut di kembalikan ke Polres Nisel,” Tukasnya.

Sebagaimana di ketahui, kasus pemakaian surat keterangan pengganti Ijazah Mantan Bupati Nisel itu di ketahui ketika Dirinya kembali mendaftar sebagai Balon Bupati Nisel Periode 2011-2016 pada Tahun 2010 lalu. Namun karena keabsahan Surat Pengganti Ijazahnya itu di ragukan dan telah di batalkan oleh Pihak Yayasan Perguruan BNKP Gunungsitoli, maka Pihak Panwaslukada Nisel melaporkan hal itu ke Sentra Gakumdu Polres Nisel. Seterusnya, oleh Polres Nisel melakukan penyelidikan hingga kasus itu sudah pada tahap penyidikan. Anehnya dengan tiba-tiba, penanganan kasus tersebut di ambil alih oleh Poldasu. (NS-01)


WARGA GUNUNGSITOLI DAN SEKITARNNYA SAMBUT RAMADHAN DENGAN SUKACITA

Gunungsitoli –SKI Cakra
Penyambutan Bulan Suci Ramadhan yang jatuh pada tanggal 01Agustus 2011. cukup meriah disekitar kota Gunungsitoli yang diawali dengan berbagai macam kegiatan seperti melaksanakan gotong royong diberapa rumah ibadah dan ditempat pemakaman Muslim sebagaimana yang dilaksanakan oleh salah satu Ormas (organisasi masyarakat) Lokal PSKB/PASKB (Persatuan Sepak Bola Kampung Baru/Persatuan Amal sosial Kampung Baru) Kel. Ilir dan sekitarnya.

Menurut Mulkin N Harefa (Korlap) kegiatan Mengatakan bahwa hal ini telah menjadi Program kerja lembaga ini disetiap tahunnya hal ini dilaksanakan guna meningkatkan rasa kepedulian antar sesama serta memupuk rasa solidaritas yang tinggi dikalangan anggota khususnya dan warga Gunungsitoli pada Umumnya tegas Mulkin disela-sela kesibukannya.

Sementara kesibukan warga juga kelihatan pada saat satu Min-H pelaksanaan Ibadah Puasa Ramadhan apalagi didaerah sepanjang pesisir pantai Gunungsitoli terlihat ramai oleh warga yang melaksanakan kebiasaan mandi laut yang dikenal dengan bahasa Nias , MANA GAWA (Berlimau-limau).

Banyak orang berangggapan bahwa pelaksanaan Mana Gawa (berlimau-limau) diLaut ini adalah bagian dari kegiatan menyambut PUASA, jelas ini sangatlah bertentangan secara hukum Agama Islam karna tidak pernah ditemukan adanya perintah apabila didalam penyambutan Bulan Suci Ramadhan maka diharuskan melakukan semacam ritual mandi-mandi ditempat yang terbuka seperti dilaut, sungai dll.

Hal ini ditegaskan oleh Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kab.Nias, Drs.H. JA’FAR MUIS HAREFA. Saat ditemui diruang kerjannya mengatakan ”yang perlu dibersihkan itu adalah hati, pikiran, perbuatan,tingkah laku kita sehari-hari dengan melakukan introfeksi diri, kita ini darimana, sedang dimana dan mau kemana…? Serta memperkuat fonda mental kita dalam menjalankan Ibadah Puasa Dibulan Ramadhan ini dengan sepenuh hati semoga menjadi orang yang bertaqwa sebagaimana tujuan Puasa yaitu la al lakum tattakun..(semoga menjadi orang bertaqwa)…….tandas Ja’far. (LBS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar