TERKAIT PROYEK PLTA BERBIAYA RP. 25 JUTA
WALIKOTA SIBOLGA DI EJEK MASYARAKAT
Sibolga, Cakra
Pemahaman masyarakat pada umumnya kalau membaca PLTA pasti diperpanjang dengan Perusahaan Listrik Tenaga Air, tapi kali ini perpanjangan dari PLTA adalah Perbaikan Lanjutan Tembok yang Ambruk. Masyarakat yang sering lewat dari Jln. Sudirman pasti melirik kearah tembok yang ambruk karena sudah lama terbengkalai dan sering terdengar ejekan, ini termasuk kebobrokan Walikota, coba kalau Walikotanya tegas memerintahkan Kadis PU dan pemborongnya untuk memperbaiki Saya rasa tembok ini tidak begitu lama terkatung-katung, ujar salah seorang warga yang tidak bersedia namanya dikorankan.
Pengerjaan DEK tahun anggaran 2010 ini menelan biaya APBD sebesar Rp. 926.000.000.-, dikerjakan sampai awal bulan Januari 2011 karena tidak dapat selesai tepat waktu sesuai ketentuan yang berlaku (Perjanjian Dalam Kontrak), namun walau proyek ini masih terbengkalai dananya sudah dicairkan 100 % oleh Kepala Dinas PU Ir. Rizal Fahmi Lubis, dengan merekayasa berkas (dokumen) agar dananya bisa cair dan lolos dari Dinas PKAD untuk selanjutnya dicairkan ke BPDSU.
Karena proyek ini dikerjakan asal jadi dan campuran semennya 1 dibanding 8, diperparah saluran air yang sumbat (dalam gambar kontrak berbentuk Plat Duiker) maka, dengan turunnya hujan hanya selama 1 jam sehingga tercipta seketika kolam yang menggenangi bibir tembok, tembok dengan campuran 1 semen 8 pasir dalam sekejap tumbang diterjang genangan air .
Keesokan harinya, setelah DEK penahan ini ambruk Wakil Walikota Sibolga Marudut Situmorang, AP. MSP datang meninjau kelapangan dan kepada Wartawan Wakil Walikota mengatakan, bahwa pemborong harus bertanggung jawab memperbaikinya, namun ditunggu sampai enam bulan sampai batas waktu pemeliharaan berakhir, tembok yang ambruk ini tidak kunjung diperbaiki. Tak ada yang dapat jawaban pasti, apakah Pemborongnya tak takut omongan orang nomor duanya Sibolga Nauli, atau Wakil Walikota kita yang memang tak punya gigi, dan tak pantas diikuti.
Karena desakan masyarakat dan wartawan yang menyoroti kinerja PU yang dinilai sangat bobrok, akhirnya Kadis PU meminta bantuan Leonardo Lumban Tobing untuk memperbaiki, dengan biaya Rp. 25 juta dan Kadis PU Ir. Rizal Lubis memberi uang muka Rp. 10 juta, setelah uang yang Rp. 10 juta habis digunakan Leonardo untuk material dan upah pekerja malah uangnya sudah terpakai sebesar Rp. 4.200.000.- sesuai fisik proyek yang sudah dikerjakannya, menurut Leonardo Kadis PU meminta kepada Leonardo agar saluran air dibuat Plat Duiker dengan campuran besi dan koral, padahal semula disepakati hanya menggunakan riol ukuran 80 inci, lantas Leonardo meminta dananya didahulukan, tapi Kadis PU malah mengatakan agar pekerjaan tersebut dihentikan dengan alasan karena pemborongnya sudah lari. Masih menurut Leonardo, bahwa P2K proyek ini yaitu Mareti Larosa dan Sarmadan Harahap turut memediasi antara dia dengan Kadis PU akan tetapi tetap saja mentok alhasil proyek tersebut sampai sekarang masih terbengkalai.
Salah seorang warga yang sering melalui proyek ini mengatakan, melihat Riol yang terpasang ini berarti Plat Duiker yang ada dibawah tidak berfungsi lagi, dan air akan terjun dari ketinggian tujuh meter kebawah, kalau debit airnya memenuhi Riol yang dibangun, bisa saja Walikota Sibolga membuat Turbin Pembangkit Tenaga Listrik karena dengan Turbin sebesar Riol yang ada sekarang kemungkinan dapat menghasilkan beberapa Kilo Watt tenaga listrik, “ lumayan kan bisa menambah PAD, katanya dengan nada mengejek.
Ditempat terpisah Ketua Harian LSM Cakra Maruli P. Simanjuntak kepada Koran ini mengatakan, pengerjaan proyek DEK di Jln. Sudirman Parombunan yang berbiaya Rp. 926 juta lebih sudah menjadi temuan Tim kita, dari hasil monitoring dan investigasi Tim Cakra bahwa dalam pengerjaan proyek ini telah mengakibatkan kerugian Negara ratusan juta rupiah, saat ini kasusnya sudah tahap pemberkasan kalau sudah lengkap Kepala Dinas PU Ir. Rizal Fahri Lubis, P2K Mareti Larosa dan Direktur Rekanan yang mengerjakan proyek ini akan Kami laporkan ke Polresta Sibolga dan ke Kapolda Sumatera Utara.
Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Kepala Dinas PU Kota Siboga Ir. Rizal Fahri Lubis melalui telepon seluler, dari seberang telepon dengan bergaya seperti preman Ir. Rizal Fahri Lubis mengatakan, apa urusanmu disitu, ketika kembali dikonfirmasi melalui pesan singkat ketelepon selulernya bahwa awak Koran ini konfirmasi untuk perimbangan berita, namun sampai berita ini naik kemeja redaksi tidak ada jawaban dari Pak Rizal Fahri Lubis. (Roberto )
memang kepemimpinan walikota sekarang kurang tanggap (lamban),sebagai bukti adalah pencairan dana untuk pembelian lahan pembangunan terminal bongkar muat yang bertempat di jalan tarutung saja tidak kelar,padahal dana tersebut sudah akan diberikan pada bulan february 2011,tapi pada kenyataannya sampai sekarang dana tersebut belum terealisasi.tolong diliput bos.....
BalasHapus