Sebelum Perusahaan Buat Putusan Hak Normatif, Buruh PT. SGSR Kebun Manduamas Tetap Lanjutkan Aksi Mogok Kerja
MANDUAMAS ] CAKRA
Sebelum ada putusan yang jelas da akurat dari pihak perusahaan Sinar Gunung Sawit Raya (PT. SGSR) Kebun Manduamas Tapanuli Tengah tentang menyikapi tuntutan pekerja/buruh mengenai Hak Normatif mereka.maka aksi mogok tersebut akan dilakukan berkepanjangan sesuai dengan hasil Orasi buruh/pekerja pada tanggal 21 Juli 2011 lalu dihalaman kantor besar PT. SGSR kebun Manduamas.
“Pihak pekerja/buruh perusahaan sawit telah mengadakan mogok kerja mulai tanggal 20 s/d 28 Juli 2011 lalu, dan aksi mogok kerja tersebut telah kembali dilaksanakan kembali mulai tanggal 03 s/d 13 Agustus 2011. Pihak buruh/pekerja akan menunggu proses putusan dan juga jawaban yang jelas dari pihak perusahaan tentang tuntutan mengenai hak-hak buruh yang selama ini telah dikangkangi perusahaan sawit itu”. Demikian Disampaikan Ketua Federasi Konstruksi Umum dan Informal Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FKUI-SBSI) PT. SGSR Kebun Manduamas Tapanuli Tengah Edwart Sihotang Kepada SKI CAKRA sabtu (6/8) sekira pukul 15.30 wib.
Dikatakannya, para buruh/pekerja sudah bekerja selama puluhan tahun di perusahaan sawit itu, tapi Edwart Sihotang menilai bahwa hak-hak pekerja/buruh di abaikan oleh pihak pengusaha, sehingga akibat rasa getir yang bercampur geram melihat tindakan yang dipertontonkan perusahaan terhadap buruh, maka buruh/pekerja sepakat mengambil sikap menuntut hak-hak yang sudah selayaknya diberikan pihak pengusaha sawit itu kepada pekerja. Namun, pada kenyataannya, hak-hak tersebut yang selalu diusulkan buruh terhadap perusahaan selalu diabaikan. Perusahaan selama ini hanya mengatakan kalau permohonan mengenai hak-hak normative akan diajukan ke Direksi Kantor yang ada di Medan.
Sehingga kerap muncul bahasa dengan istilah “Itu urusan Dirkan Medan”. Seperti sebuah upaya mengelak atau menjauh dari kejaran jawaban. Menyikapi gaya bahasa yang itu itu saja, yang hanya mengandalkan ungakapan urusan Medan, maka buruh/pekerja pada awalnya mencoba bersabar menunggu proses dari Medan. Namun Proses Urusan Dirkan Medan mengenai permohonan tuntutan karyawan tak kunjung ada jawaban yang jelas, tak ada jawaban yang lumayan pasti yang didapatkan buruh, bahkan tanpa ada kebijakan yang dilakukan pihak perusahaan untuk menyikapi tuntutan para buruh dan pekerja tersebut. Maka dengan segala kebeersamaan yang dimiliki, buruh juga akan tetap solid untuk mengadakan mogok kerja yang berkepanjangan sebelum ada penyelesaian dari pihak perusahaan sawit itu. Pungkas Edwart. (CM.01)
Sarana Irigasi Rusak, 350 Hektare Sawah Milik Warga Sigodung Sirandorung Terancam Kekeringan
SIRANDORUNG ] CAKRA
Akibat sarana pengairan (irigasi) rusak di desa Sigodung Kecamatan Sirandorung Tapanuli Tengah sangat berdampak Negatif terhadap lahan persawahan milik masyarakat. Lahan warga tidak mendapatkan debit air lagi, sehingga pada akhirnya bisa berakibat fatal terhadap lahan persawahan milik masyarakat yang luasnya mencapai 350 Ha akan terancam kekeringan.
Para petani di desa tersebut sangat risau melihat kondisi lahan persawahan milik mereka yang semakin hari semakin sulit mendapatkan air.
masyarakat bakal tidak akan mendapatkan debit air dari sungai.hal ini terjadi disebabkan karna sarana irigasi yang dibangun pihak rekanan kontraktor pada tahun 2010 lalu tidak bertahan lama dan kini kondisi bangunan irigasi yang menghubungkan saluran air kelahan persawahan milik warga setempat telah rusak parah sehingga sasaran air yang dulunya mengaliri lahan persawahan masyarakat kini telah beralih fungsi.
Beberapa petani yang berstatus Ibu Rumah Tangga (IRT) merupakan warga setempat mengaku.sangat resah terhadap kondisi irigasi yang sudah rusak parah akibat terjangan sungai sehingga tembok penahan air tersebut telah tumbang karna diduga pengerjaan saluran irigasi yang dikerjakan pihak rekanan kontraktor di nilai tidak berkualitas.sehingga mengakibatkan posisi aliran air tidak mengaliri lahan persawahan masyarakat.dan berdampak terhadap kelangsungan hidup para petani yang ada di desa sigodung.
“Warga berharap agar pemkab tapteng secepatnya mengambil langkah kebijakan dan solusi tentang perbaikan irigasi tersebut sebelum warga bercocok tanam.sehingga kegelisahan masyarakat tentang debit air kelahan masyarakat bisa terealisasi dan kembali mengaliri lahan persawahan masyarakat seperti biasa.sehingga hasil panen padi masyarakat pada tahun ini dari lahan persawahan bisa melimpah,”Keluhnya”
Selaku Kepala Desa (Kades) Sigodung kecamatan sirandorung tapteng Hasudungan Simanullang kepada SKI CAKRA jumat (5/8) sekira pukul 14.30 wib menjelaskan.kondisi bangunan irigasi yang telah dikerjakan pihak rekanan kontraktor pada tahun 2010 lalu guna mengaliri lahan persawahan milik masyarakat.maka selang beberapa bulan dan pada tahun itu juga.kondisi pekerjaan irigasi (pengairan) dari pemerintah itu telah rusak parah.bahkan pada saat pelaksanaan pembangunan irigasi kelahan persawahan milik masyarakat tidak diketahui.
“Bahkan Masyarakat setempat juga merasa heran karna ada pihak rekanan kontraktor mengerjakan pembangunan sarana irigasi di lahan persawahan milik masyarakat. bahkan setelah selesai dikerjakan pihak rekanan kontraktor. maka masyarakat juga telah meninjau pembangunan irigasi tersebut. bahkan pengerjaannya proyek irigasi tersebut dinilai dikerjakan asal jadi oleh pihak rekanan kontraktor.
Parahnya lagi, lanjut kades, pembauatan parit yang di perkirakan sepanjang 200 meter oleh rekanan kontraktor dinilai kualitas bangunannya sangat rendah. sehingga kondisi bangunan yang dananya dari pemerintah itu mubazir.sehingga berdampak terhadap masyarakat setempat khususnya yang berprofesi sebagai petani karna lahan persawahan milik warga terancam akan kering. Namun, keluhan masyarakay sudah pernah disampaikan kepada pemerintah. tentang perbaikan irigasi namun hingga saat ini belum ada realisasinya ” Pungkasnya”(CM.01)
Warga Sampang Maruhur Sirandorung Keluhkan Kondisi Badan Jalan Kupak Kapik
SIRANDORUNG ] CAKRA
Warga desa sampang maruhur kecamatan sirandorung kabupaten tapanuli tengah (tapteng) sangat mengeluh terhadap kondisi badan jalan yang rusak parah.mulai dari perbatasan desa siordang,dusun aek juhut desa pardomuan hingga menuju kelurahan bajamas dan pecan pasar kamis kecamatan sirandorung sepanjang kurang lebih 5 km.
“Tiap-Tiap ruas jalan tidak terlihat lagi aspal yang menempel dibadan jalan.bahkan hanya terlihat kerikil-kerikil tajam yang berserakan hingga keluar dari badan jalan sehingga para pengguna badan jalan baik roda dua dan roda empat merasa enggan melintasinya melihat medan jalan yang serba parah untuk dilintasi.Demikian Disampaikan Beberapa warga desa sampang maruhur kecamatan sirandorung kabupaten tapanuli tengah (tapteng) S.Marbun(35),D.Silaban(57) dan D.Simanullang(55) kepada SKI CAKRA kamis (4/7) sekira pukul 12.36 wib di desa sampang maruhur.
Dibeberkan warga,dengan kondis badan jalan yang sudah rusak parah mengakibatkan dampak perekonomian masyarakat semakin menurun.pasalnya,warga yang hendak mengangkat hasil pertanian milik warga setempat seperti,Tandan Buah Segar (TBS),Karet (Getah),Kopi Coklat (KKO) dan tanaman palawija lainnya untuk dipasarkan kepekan terdekat Pasar Kamis bisa terbengkalai akibat kondisi badan jalan yang sudah rusah parah.sehingga hasil kebun milik masyarakat sebahagian warga terpaksa menjual kepada agen yang sering berkunjung di desa mereka dengan harga drastic menurun dan tidak sesuai dengan harga standart seperti dipekan pasar kamis,”Keluhnya”
Tokoh Masyarakat Desa Sampang Maruhur Kecamatan sirandorung tapteng D. Sitanggang kepada SKI CAKRA pecan lalu menuturkan. kondisi bdan jalan yang terlihat saat ini sudah hancur-hancuran.bahkan pada pengguna badan jalan melintasi dari ruas badan jalan harus ekstra hati-hati karna takut tergeincir melihat kondisi badan jalan yang berlobang-lobang.sehingga masyarakat dari berbagai desa yang ada di kecamatan sirandorung maupun dari luar wilayah kecamatan sirandorung enggan untuk melintasi melihat kondisi badan jalan yang tidak pantas dan wajarlagi dilintasi kenderaan.
Parahnya Lagi,lanjut Sitanggang,pada musim penghujan tiba.maka kondisi badan jalan berubah menjadi kubangan kerbau yang persis seperti muara.hanya saja masyarakat Cuma tinggal membuatkan mata kail untuk memancing dibadan jalan yang sudah mirip dengan kolam ikan.
“Jika hal ini dibiarkan pemkab tapteng tanpa segera mengambil langkah kebijakan tentang perbaikan maupun pemeliharaan badan jalan tersebut dari pemkab tapteng di desa mereka.maka presentase kerusakan badan jalan akan semakin meningkat bila dilihat medan badan jalan yang semakin runyam dan akses lalulintas transportasi yang setiap hari lalulalang dibadan jalan akan terganggu dan disinyalir lumpuh total.
Kepala Desa Sampang Maruhur Kecamatan sirandorung kabupaten tapanuli tengah (tapteng) Napsi Sigalingging kepada SKI CAKRA jumat (5/8) sekira pukul 08.00 wib dikediamannya menjelaskan.kondisi badan jalan yang rusak parah di desa mereka sangat prihatin bahkan masyarakat umum yang menggunakan badan jalan tersebut sering mengeluh karna jalannya kupak kapik.
Tetapi dengan kondisi badan jalan yang sudah hancur,Lanjut Kades,sudah disampaikan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dikantor camat sirandorung agar ditindaklanjuti pada Musrenbang Dikabupaten,Namun,Hingga saat ini permohonan perbaikan badan jalan di desa mereka hingga sampai saat ini belum ada realaisasinya. paparnya mengakhiri.(Sahat Tumanggor)
Aksi Buruh PT SGSR Kebun Manduamas Mogok Kerja Yang Berkepanjangan, Manager Rayon II : Buruh Diharapkan Kembali Bekerja
MANDUAMAS ] CAKRA
Akibat terjadinya aksi mogok kerja yang dilakukan para pekerja/buruh PT.SGSR Kebun manduamas kabupaten tapanuli tengah (tapteng) yang telah melakukan aksi mogok yang berkepanjangan.maka pihak perusahaan berharap agar para buruh/pekerja diharapkan kembali bekerja seperti biasa.mengenai tuntutan buruh/pekerja mengenai hak-hak normative akan tetap ditanggapi dan mengajak para pekerja/buruh untuk duduk bersama mengajak diskusi untuk mengupas topic persoalan dan mencari solusi yang terbaik.
“Maka Segala sesuatu terjadinya disetiap pemasalahan dan persoalan baik tentang kepentingan dan kesejahteraan buruh/pekerja dan juga kekurangan ditubuh perusahaan saat ini bisa diselesaikan dan berumbuk bersama dengan system cara kekeluargaan. sehingga segala bentuk persoalan antara pekerja/buruh dengan pihak perusahaan bisa dikendalikan dengan cara mufakat dan damai, ”Ungkap Manager Rayon II PT. SGSR Kebun Manduamas kabuapten tapanuli tengah (tapteng) Ir.Hp. Simanullang saat dikonfirmasi SKI CAKRA Sabtu (6/7) sekira pukul.12.40 wib diruang kerjanya.
Selanjutnya dikatakan Hp Simanullang,pihak perusahaan sangat menyayangkan atas tindakan para pekerja/buruh yang sempat melakukan aksi mogok yang berkepanjangan. Namun,pihaknya juga berupaya mengadakan pendekatan terhadap buruh/pekerja agar diharapkan secepatnya bekerja seperti biasa. maka segala bentuk persoalan antara perusahaan dengan pekerja/buruh bisa diselesaikan secara baik-baik dan sama-sama tidak saling dirugikan.sehingga segala kegiatan dan aktivitas didalam perusahaan diharapkan bisa berjalan seperti biasa,”Harapnya”
Selaku HRD Personalia PT SGSR kebun manduamas R. Sitinjak.S.Sos yang baru bertugas saat dikonfirmasi SKI CAKRA diruang kerjanya menjelaskan. atas adanya aksi mogok kerja yang dilakukan pekerja/buruh. sangat disayangkan, namun,pihak perusahaan selalu berupaya untuk melakukan pendekatan secara kemanusiaan. mengenai tuntutan para pekerja/buruh tentang hak-kah normative harus dipenuhi kepada karyawan. dan pihak manager dan personalia Direksi Kantor (Dirkan) Medan direncanakan akan turun ke kebun pada tanggal 8 s/d 9 Agustus 2011 langsung turun kelapangan dan juga pihak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sumatera Utara (Sumut).maka sangat diharapkan agar para buruh/pekerja PT.SGSR kebun manduamas diharapkan bisa bekerja seperti biasa.
“Mengenai Hak Normatif buruh/pekerja didalam perusahanaan.akan diperjuangkan bersama-sama dengan mengajukan satu persepsi yang merupakan telah diatur sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan.paparnya mengakhiri.(CM.01)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar